Lifestyle pada Gen Z Untuk Investasi Jangka Panjang

Life Style atau gaya hidup merupakan suatu pola hidup seseorang dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Life Style dipengaruhi dua hal yaitu internal (sikap, pengalaman atau pengetahuan mereka tentang kesehatan/ makanan) dan eksternal (keluarga, lingkungan sosial, budaya). Angka Gen Z mencapai proprosi tertinggi (30%) dari penduduk Indonesia, sehingga berpengaruh kepada lifestyle generasi lainnya, akan sangat berbahaya jika lifestyle mereka cenderung mengkonsumsi makanan yang kurang sehat.

Investasi biasanya lebih ke bersifat material, padahal ada investasi yang tidak kalah penting, yaitu kesehatan yang sifatnya jangka panjang. Gen Z sangat mudah mengakses internet, dimana penggunaan internet ibarat pedang bermata dua, yaitu sisi positif atau negative. Dari segi kesehatan menjadi kurang baik karena internet menjadi yang utama dicari saat orang ingin mencari info kesehatan, karena banyaknya infoa hoax yang bertebaran. Seharusnya internet hanya menjadi pendukung.

Salah satu contohnya tentang makanan atau minuman viral di internet, sehingga orang beramai ramai mengkonsumsinya. Dimana kebanyakan saat ini makanan cenderung tinggi kalori, yang berefek akan menimbun (jika tidak diimbangi aktivitas fisik yang seimbang), yang akan berimbas pada kesehatan jangka panjang.

Generasi ada 5: Generasi Baby boomers (1946-1964), Gen X (1965-1980), Gen Y (1981-1996), Gen Z (1997-2012). Berdasarkan Sensus Penduduk 2020, Gen Z menduduki peringkat pertama dengan jumlah 74,93 juta jiwa (27,94%). Serupa dengan Gen Y, Gen Z juga tumbuh dengan teknologi, internet, dan sosial media sehingga dikenal sebagai generasi pecandu teknologi dan cenderung anti sosial. Gen Z juga seringkali disebut sebagai generasi influencer yang merupakan penduduk asli dari era digital.

Akibat makanan tidak sehat tersebut dimasa depan akan mengakibatkan berbagai penyakit, baik akut (stroke, jantung) maupun kronis (Diabetes Mellitus, Hipertensi). Ada pergeseran penyakit, tadinya penyakit-penyakit tersebut diderita lansia, karena terjadi penurunan fungsi organ, sekarang justru banyak diderita kawula muda. Penyebabnya yaitu karena Pola Hidup sehari-hari.

Menurut WHO, Healthy Lifestyle adalah gaya hidup sehat; pola hidup sehari-hari untuk meminimalkan sakit atau kematian diusia dini. Lima Healthy Lifestyle (HLS) diantaranya

  1. Makanan: sumber Karbohidrat, vitamin, mineral dalam proporsi seimbang (Isi Piringku)
  2. Minuman, paling bagus air putih 1,5 sd 2 liter / hari
  3. Aktivitas fisik -> 150 menit dalam satu minggu (2,5 jam)
  4. Istirahat (7 jam sehari). Istirahat malam penting (terkait hormon melatonin yang mengatur siklus tidur). Yang menganggu fungsi melatonin yaitu cahaya (gelap lebih baik termasuk gadget), kafeine
  5. Kelola Stres

Hal Penting terkait Lifestyle

  • Beberapa penyakit dapat terjadi karena faktor gaya hidup, contohnya Gastritis atau penyakit lambung bisa dipengaruhi stress atau makanan (teh, kopi, makanan pedas, asam, dll).
  • Olahraga yang dianjurkan terkait kardio, dan diutamakan yang rutin dilaksanakan.
  • Pemeriksaan sederhana dapat dilakukan sesuai keluhan atau kebutuhan dengan cara  melakukan anamnese dulu, jika diperlukan lakukan pemeriksaan penunjang
  • Salah satu yang menjadi kendala orang tidak maumelakukan checkup adalah rasa takut jika ketahuan sakit. Mindset atau pemikiran ini perlu dirubah, karena jika diketahui sejak dini maka lebih mudah pengobatannya
  • Terapkan Healthy Lifestyle dan mulai sadar diri melakukan Medical Check Up

(Sumber: Podcast RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara, disampaikan oleh dr. Mareta Isti Rosetya, Sp.PD)

Mungkin Anda juga menyukai