Diabetes Melitus dan Frozen Shoulder: Apakah Ada Hubunganya?

Banjarnegara 12/12- RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara kembali menggelar pertemuan rutin Paguyuban Diabetesi Bulan Desember Pada Sabtu (09 Desember 2023). Tema kegiatan ini “Diabetes Melitus dan Frozen Shoulder: Apakah ada hubunganya?” yang disampaikan oleh dr. Elien Wihestin, Sp.KFR.

Apa Itu Frozen Shoulder ?

Frozen Shoulder adalah peradangan sendi bahu yang ditandai dengan nyeri dan keterbatasan lingkup gerak sendi yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Penyebab Frozen Shoulder

  1. Trauma (fraktur, paska operasi dan immobilisasi lama)
  2. Aktivitas yang membebani bahu secara berlebihan (angkat berat, menahan sesuatu dalam waktu lama, melakukan gerakan berulang dalam waktu lama, atau dalam posisi yang ekstrim)

Gejala dan Tanda Frozen Shoulder

  1. Nyeri bahu perlahan
  2. Rasa tidak nyaman pada daerah sekitar bahu
  3. Keslitan tidur pada posisi miring ke bahu yang sakit
  4. Keterbatasan gerak sendi bah
  5. Hasil rotgen bahu dalam batas normal

Fase Frozen Shoulder

  1. Fase freezing / nyeri ( 6 minggu – 9 bulan ) : nyeri dominan (memburuk malam hari) dengan gerak sendi bahu mulai terbatas
  2. Fase frozen / beku (4 – 12 bln) : nyeri berkurang, gerakan makin terbatas dan kaku bertambah
  3. Fase thawing / pemulihan (6 bln – > 1 tahun) : gerakan mulai normal dan dapat mengerjakan aktivitas

Hubungan Frozen Shoulder dengan Diabetes Miletus

Kondisi Diabetes Miletus dengan gula tidak terkontrol akan berdampak pada penempelan gula pada jaringan kolagen sehingga akan terjadi pelengketan. Penempelan ini akan menghambat gerakan sendi yang menyebabkan kekakuan atau frozen shoulder. Penanganan yang cepat dan tepat akan mencegah perburukan gejala dan mempercepat pemulihan.

Cara Pencegahan Frozen Shoulder

  1. Minum obat gula sesuai anjuran dokter
  2. Perencanaan diet makan dengan dokter spesialis gizi
  3. Olahraga rutin
  4. Jangan membawa barang berat
  5. Bahu aktif bergerak terutama paska operasi/cedera
  6. Ikut komunitas DM untuk mendapat materi edukasi terkait DM, dan dilakukan pemeriksaan gula secara rutin
  7. Perbaiki posisi tidur
  8. Kompres dengan es batu untuk mengurangi peradangan, anestesi
  9. Istirahat cukup

(Sumber: Pertemuan Rutin Paguyuban Diabetesi Bulan Desember RSUD Hj. Anna Lasmanah dengan narasumber : ddr. Elien Wihestin, Sp.KFR.)

Mungkin Anda juga menyukai