Penggunaan Obat Saat Puasa
Semangat Pagi Mitra Healtier, berikut kami sampaikan bagaimana penggunaan obat saat puasa
Tidak Semua Penggunaan Obat Membatalkan Puasa, apa bentuknya?
Yaitu dalam bentuk yang tidak diminum melalui mulut dan masuk saluran cerna, antara lain:
- Obat yang diabsorpsi melalui kulit (salep, krim, plester)
- Obat yang diselipkan di bawah lidah (seperti nitrogliserin untuk angina pectoris)
- Obat – obatan yang disuntikkan baik melalui kulit, otot, sendi, dan vena kecuali pemberian makanan melalui intravena
- Obat tetes mata atau telinga
- Obat kumur sejauh tidak tertelan
- Pemberian gas oksigen anestesi
- Obat yang digunakan melalui vagina, seperti suppositorian
Bagaimana dengan Penggunaan Obat Sebelum dan Sesudah Makan?
- Sebelum Makan
- Jika diminta sebelum makan, berarti sekitar 30 menit sebelum makan sahur atau berbuka
- Sesudah Makan
- Setelah makan artinya kondisi lambung berisi makanan. Kira-kira 5-10 menit setelah makan besar
- Jika ada obat yang harus diminum tengah malam sesudah makan, maka perut dapat diisi dulu dengan roti atau sedikit nasi sebelum minum obat.
Bagaimana dengan obat yang harus diminm 3 – 4 kali sehari?
- Mengganti obat bentuk sediaan lepas lambat atau aksi panjang sehingga frekuensi pemakaian bisa dikurangi menjadi sekali atau 2 kali sehari. Atau diganti dengan obat lain yang masih memiliki efek dan mekanisme sama, tetapi memiliki durasi aksi lebih panjang. Tentu dengan resep dokter ya mitra healtier!
- Jika Tidak bisa diganti, maka penggunanya adalah dari waktu buka puasa hingga sahur, yang sebaiknya dibagi dalam rentang waktu yang sama. Contohnya
- 3X1 = 18.00 (pada saat buka puasa), 23.00 (menjelang tengah malam), 04.00 (Saat sahur)
- 4X1 = misal waktu dibagi saat jam 18.00, 22.00, 01.00, 04.00
(PKRS RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara disampaikan oleh Apt Aziez Ismunandar, MM. Saat Edukasi di Ruang Tunggu Rawat Jalan)








