PERANAN REHABILITASI DALAM PEMULIHAN PASKA STROKE
Definisi :
Stroke adalah kumpulan gejala yang timbul mendadak akibat gangguan peredaran darah di otak (perdarahan/penyumbatan)
Rehabilitasi Stroke adalah pengelolaan medik dan rehabilitasi yang menyeluruh (aspek medis, sosial, emosional, dan vokasional) terhadap disabilitas yang diakibatkan oleh stroke melalui pendekatan neurorehabilitasi dengan tujuan mengoptimalkan pemulihan dan atau memodifikasi gejala sisa yang ada agar penyandang stroke mampu melakukan aktivitas fungsional secara mandiri, dapat beradaptasi dengan lingkungan dan mencapai hidup yang berkualitas.
Tujuan Rehabilitasi paska Stroke :
- Memaksimalkan kemandirian fungsional
- Memaksimalkan kemampuan pasien untuk melanjutkan cara hidup atau perannya seperti sebelum sakit (restorasi, adaptasi, dan modifikasi fungsional)
- Mencegah dan menangani berbagai masalah medis
- Mencegah dan menangani komplikasi pasca stroke
- Reintegrasi dalam keluarga, komunitas, lingkungan pekerjaan, dan kegiatan rekreasional
- Meningkatkan kualitas hidup
- Fasilitasi adaptasi psikologis dan sosial
- Meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga tentang pencegahan stroke berulang.
Disabilitas Umum pada Stroke :
- Kelemahan anggota gerak dan wajah.
- Gangguan pola jalan, keseimbangan, koordinasi, dan ketangkasan (agility).
- Gangguan komunikasi, bicara pelo (afasia, disartria, apraksia)
- Gangguan menelan (disfagia)
- Gangguan kognitif dan eksekutif.
- Gangguan dalam aktivitas rutin sehari-hari
- Kendala kembali ke aktivitas sebelumnya (pekerjaan, hobi, olahraga, peribadatan, dll).
- Problem psikologis.
- Gangguan interaksi sosial
Prinsip rehabilitasi stroke :
- Pencegahan sekunder -> terhadap disabilitas, komplikasi, dan rekurensi (contoh: kontraktur/kaku sendi, subluksasi bahu).
- Rehabilitasi dan Restorasi -> Program remedial untuk mengurangi efek defisit neurologis, memperbaiki fungsi, dan optimalisasi kemandirian.
- Adaptasi dan modifikasi -> Teknik kompensasi untuk beradaptasi terhadap disabilitas residual atau modifikasi aktivitas (contoh: alat bantu jalan, orthosis)
- Reintegrasi ->komunitas dan/atau lingkungan (sosial, pekerjaan, keluarga, dll.)
- Pemeliharaan -> berbagai fungsi dalam jangka panjang (contoh: pola jalan, kebugaran fisik, dll.)
Pentingnya rehabilitasi stroke :
- Paska stroke akan terjadi peningkatan aktivitas neuroretorasi dan neuroplastisitas
- Neurorestorasi : neurogenesis, angiogenesis, sinaptogenesis, yaitu untuk perbaikan struktur saraf dan pembuluh darah
- Neuroplastisitas : kemampuan otak untuk melakukan reorganisasi dan mempelajari kembali berbagai fungsi yang melemah, atau mempelajari pola kompensasi / adaptasi suatu aktivitas à berlangsung sepanjang kehidupan
- Penelitian : latihan motorik berulang dan bertujuan fungsional mampu mengubah korteks -> pembentukan jalur baru saraf
- Faktor penentu dalam pemulihan pasca stroke dipengaruhi oleh : waktu, nutrisi, imunitas, agen neurogenesis, oksigenasi, dan repetisi
- Neuroplastisitas semakin baik pada : repetisi semaksimal mungkin, intensitas dan motivasi
Apa yang terjadi paska stroke :
- Pasien terisolir dalam minggu-minggu pertama pasca stroke (+ 60% waktu)
- Cenderung inaktif selama waktu bangun (+ 75% waktu), banyak menghabiskan waktu di tempat tidur atau duduk
- Kurang stimulasi, latihan fisik, dan sosialisasi
- Lain-lain:
- Keluarga/pelaku rawat kurang paham kebutuhan pasien.
- Keinginan pasien kurang dieksplorasi.
- Kurang stimulasi.
- Lingkungan kurang kondusif dan suportif.
- Perasaan marah/tidak berdaya.
- Depresi
Proses :
- Kerusakan pada area tertentu dalam otak menyebabkan gangguan gerak pada ekstremitas.
- Pasien akan cenderung tidak menggunakan anggota geraknya yang lemah à Akibatnya area representasi gerakan tersebut beserta kemampuan kontrolnya akan mengecil.
- Akhirnya, gerakan pada sisi yang lemah akan semakin sulit diciptakan dan juga semakin terbatas.
Hal yang mempengaruhi pemulihan stroke
- Luas dan area lesi / sirkulasi.
- Deteksi dan tatalaksana medis dini.
- Rehabilitasi dini.
- Komorbid
- Nutrisi
- Imunitas
- Lingkungan Stimulus
- Masalah psikologis dan motivasi
Strategi rehabilitasi stroke
- Menciptakan dan meningkatkan pergerakan aktif melalui latihan fisik dan aktivitas.
- Melatih strategi kompensasi fungsional.
- Adaptasi dan modifikasi aktivitas kehidupan sehari.
- Motor relearning untuk melatih aktivitas fungsional spesifik.
Komplikasi
Gangguan jantung. • Disfungsi ventilasi. • Disfagia. • Pneumonia. • Malnutrisi dan dehidrasi. • Gangguan fungsi eliminasi (BAB dan BAK). • Trombosis vena dalam (deep vein thrombosis). • Kejang. • Sindroma dekondisi, termasuk kebugaran kardiorespirasi rendah, atrofi, kelemahan umum. • Dekubitus / luka tekan. • Infeksi (mis: saluran kemih, pernapasan, kulit)
Pengabaian sesisi (hemispatial necglect). • Gangguan emosional termasuk ansietas, depresi, marah, penolakan (denial), termasuk gangguan perilaku sekunder. • Bingung (confusion). • Gangguan kognitif. • Spastisitas. • Nyeri dan disfungsi bahu termasuk subluksasi bahu. • Kontraktur sendi. • Nyeri (saraf, otot, sendi dan tulang). • Jatuh dan cedera. • Stroke berulang.
Faktor keberhasilan program
Bergantung pada :
- Inisiasi program rehabilitasi sedini mungkin.
- Luasnya lesi di otak dan derajat berat defisit neurologis.
- Sikap, perilaku, dan motivasi pasien.
- Keterampilan tim rehabilitasi.
- Kerjasama keluarga pasien dan pelaku rawat
- Kapasitas kemampuan belajar.
- Besar-kecilnya dukungan emosional dan sosial.
- Kemampuan mengatasi masalah (coping) dan daya adaptasi.
- Komorbiditas medis.
- Realisasi implementasi program rehabilitasi (intensitas, frekuensi, aplikasi, kontinuasi, dll).
- Faktor lingkungan.
Kesimpulan
- Pemulihan pasca stroke merupakan proses yang terjadi secara berkesinambungan sejak awal terjadinya gejala hingga bertahun-tahun pasca insiden.
- Pemulihan pasca stroke merupakan proses yang dapat dipelajari secara terus-menerus.
- Proses pembelajaran memerlukan strategi yang efektif dan dinamis.
- Motivasi dan repetisi merupakan dua faktor penting dalam mewujudkan proses belajar secara maksimal
(PKRS RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara, disampaikan saat Talkshow di Radio Suara Banjarnegara)








